Friday, February 10, 2012

untuk mu, wahai puteri

Untuk Wanita yang Lelah:
Hapuslah Air Mata di Pipi, Hilangkan Lara di Hati

ღ☆ღ*♫•**♫.♫.¸¸..¤*¨*.•*ღ☆ღღ☆ღ*♫•**
La Tahzan Innallaha Ma’ana
♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪*¨*•♫♪

Hidup memang penuh dengan goresan warna
Gelisah, duka dan air mata juga menjadi lukisannya
Jikalau rasa itu masih saja menghuni rongga hati dan menghentak dada
Cubalah melihat keindahan alam semesta
Seraya tafakur, mendekatkan diri pada Sang Pemilik Cinta

Kegelisahan, kedukaan dan air mata adalah bahagian dari sketsa hidup di dunia. Titisan air mata yang bermuara dari hati dan berselimutkan kegelisahan jiwa terkadang memilukan sehingga membuat keresahan dan kebimbangan. Kedukaan kerana kerinduan yang teramat sangat dalam menyebabkan kepedihan yang menyesakkan rongga dada. Lalu hati menciptakan serpihan kegelisahan, bagai anak kecil yang hilang dari ibunya di tengah keramaian.

Letih..

Sungguh amat letih jiwa dan raga. Sendirian mengayuh biduk kecil dengan rasa hampa.

Wahai saudari solehah sekalian,

Keresahan dan kegelisahan janganlah sampai merubah pandangan kepada Pemilik Cinta. Kalaulah rasa itu selalu menghantui, usah kau lara sendiri duhai saudaraku. Taqarrub-lah kepada Allah swt. Kembalikan segala urusan hanya kepada-Nya, bukankah hanya Dia yang Maha Memberi dan Maha Pengasih. Ikhtiar, munajat serta untaian doa tiada habis-habisnya curahkanlah kepada Pemilik Hati. Allah pasti memberikan yang terbaik untuk setiap hamba-Nya, meski dia tidak menyedarinya.

Usahlah dirimu bersedih lalu menangis di penghujung malam. Menangislah dengan air mata permohonan kepada-Nya di setiap sujud dan keheningan pekat malam. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan yang baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiap menghadapi pusingan waktu, hingga setiap gerak langkah serta helaan nafas bernilai ibadah kepada Allah swt. Tausyiah-lah selalu hati dengan tarbiah Ilahi hingga diri ini tidak sepi dalam bersendirian.

Sabarlah saudaraku yang solehah.

Bukankah mentari akan selalu menghiasi pagi dengan kemewahan sinar keemasannya. Malam masih indah dengan sinar lembut rembulan yang dipagar bintang gemilang. Kicauan bening burung malam pun selalu riang bercanda di kegelapan. Senyumlah, laksana senyum mempesona butir embun pagi yang selalu setia menyapa.

Hapuslah air mata di pipi dan hilangkan lara di hati. Terimalah semua sebagai sebahagian dari perjalanan hidup ini. Dengan kebesaran hati dan jiwa, dirimu akan menemukan apa rahsia di sebalik titian kehidupan yang telah dijalani. Hingga kelak akan engkau rasakan tidak ada lagi riak kegelisahan dan keresahan saat sendiri, insya'Allah.

Serahkan semuanya pada ketentuan Allah yang Maha Mengatur, insya'Allah tidak ada apa yang perlu dirisaukan. Yakinlah dengan Tuhan-Mu.

Allahu Maha Tahu

No comments:

Post a Comment